PERBANDINGAN PERSENJATAAN INDONESIA VS MALAYSIA
Berdasarkan data dari
lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan sumber pertahanan global, berikut
adalah perbandingan alutsista Angkatan Bersenjata Indonesia dan Malaysia hingga
akhir Agustus 2025.
Perlu diingat, data ini
didasarkan pada informasi publik dan laporan pertahanan, dan tidak mencakup
detail operasional rahasia.
Angkatan Darat (AD)
Indonesia (TNI-AD)
·
Tank Tempur Utama (MBT): Mengandalkan Leopard 2A4
(sekitar 103 unit) yang dianggap sebagai salah satu MBT paling mumpuni di Asia
Tenggara, didukung oleh tank ringan AMX-13 dan Scorpion.
·
Kendaraan Tempur Lapis Baja: Memiliki armada yang beragam,
termasuk Marder 1A3, BTR-4, Anoa APC buatan dalam negeri, dan Pandur II 8x8.
·
Artileri: Dilengkapi dengan artileri swagerak CAESAR 155mm yang modern,
roket MLRS Astros II, dan howitzer ringan.
·
Sistem Rudal Pertahanan Udara (HANUD): Memiliki sistem yang
bervariasi, dari rudal jarak pendek seperti Mistral hingga sistem yang lebih
canggih.
Malaysia (Tentera Darat
Malaysia)
·
Tank Tempur Utama (MBT): Menggunakan MBT PT-91M
"Pendekar" buatan Polandia. Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
Indonesia.
·
Kendaraan Tempur Lapis Baja: Mengoperasikan kendaraan
seperti AV8 Gempita, Sibmas, dan Adnan.
·
Artileri: Terutama menggunakan howitzer FH70 dan sistem MLRS Astros II.
·
Sistem Rudal Pertahanan Udara (HANUD): Fokus pada sistem rudal
jarak pendek seperti Starstreak dan Igla.
Angkatan Laut (AL)
Indonesia (TNI-AL)
·
Kapal Induk: Tidak memiliki kapal induk.
·
Kapal Selam: Mengoperasikan kapal selam kelas Nagapasa (varian dari Chang
Bogo) dan kelas Cakra yang lebih tua.
·
Kapal Tempur Permukaan: Memiliki kapal fregat kelas
Martadinata yang modern (SIGMA 10514) dan kapal korvet kelas Diponegoro (SIGMA
9113), serta sejumlah kapal patroli dan kapal serbu cepat.
·
Kekuatan Amfibi: Memiliki salah satu kekuatan
amfibi terbesar di kawasan, dengan kapal LPD kelas Makassar dan Teluk Bintuni
yang mampu membawa pasukan dan peralatan dalam skala besar.
Malaysia (Tentera Laut Diraja
Malaysia)
·
Kapal Induk: Tidak memiliki kapal induk.
·
Kapal Selam: Mengoperasikan dua kapal selam kelas Scorpene yang modern.
·
Kapal Tempur Permukaan: Armada utamanya terdiri dari
fregat kelas Lekiu dan korvet kelas Kasturi.
·
Kekuatan Amfibi: Lebih kecil dari Indonesia,
dengan fokus pada kapal pendarat yang lebih kecil.
Angkatan Udara (AU)
Indonesia (TNI-AU)
·
Pesawat Tempur: Memiliki armada tempur yang
beragam dan terus berkembang. Kekuatan utamanya adalah F-16 Fighting Falcon,
SU-27/30 Sukhoi Flanker, dan sedang dalam proses pengadaan 42 unit Dassault
Rafale serta KF-21 Boramae yang akan meningkatkan kemampuan tempur udara secara
signifikan.
·
Pesawat Angkut: Memiliki armada pesawat angkut
yang besar dan beragam, termasuk C-130 Hercules, CN-295, dan CN-235.
·
Pesawat Latih: Menggunakan T-50i Golden Eagle dan EMB-314 Super Tucano.
Malaysia (Tentera Udara Diraja
Malaysia)
·
Pesawat Tempur: Mengandalkan pesawat tempur
Su-30MKM dan F/A-18D Hornet.
·
Pesawat Angkut: Armada pesawat angkutnya lebih
kecil, terutama terdiri dari C-130 Hercules.
·
Pesawat Latih: Menggunakan BAE Hawk 108/208 dan FA-50 Golden Eagle.
Perbandingan dan Analisis Umum
Kategori |
Indonesia |
Malaysia |
Ukuran Pasukan |
Lebih besar dan beragam |
Lebih kecil dan terfokus |
Investasi Pertahanan |
Sedang dalam fase modernisasi besar-besaran (terutama di AU) |
Melakukan peningkatan secara bertahap |
Kemandirian Industri |
Kuat (PT Pindad, PT PAL) dengan produksi kendaraan lapis baja
dan kapal sendiri |
Sedang mengembangkan kemampuan industri pertahanan |
Strategi Pertahanan |
Menuju "kekuatan minimal esensial" dengan fokus pada
kemampuan tempur terpadu |
Menekankan pada pertahanan maritim dan keamanan perbatasan |
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Angkatan Bersenjata Indonesia memiliki keunggulan kuantitatif dan
kualitatif yang lebih besar dibandingkan Malaysia. Indonesia sedang
berinvestasi besar dalam modernisasi alutsista, terutama di Angkatan Udara,
untuk mengganti armada lama dan memperoleh pesawat tempur generasi 4.5 seperti
Rafale dan KF-21. Selain itu, kemandirian industri pertahanan
Indonesia memungkinkan pembangunan alutsista yang disesuaikan dengan
kebutuhan nasional dan kondisi geografis negara.
Meskipun demikian, Angkatan
Bersenjata Malaysia memiliki armada yang modern dan fokus pada sektor-sektor
strategis, terutama Angkatan Laut, untuk melindungi wilayah perairan mereka.
aku cinta NKRI
BalasHapusIndonesia yang terbaik dan terhebat
BalasHapussemoga selalu yang teraman dan terdamai
BalasHapusIndonesia pasti menangg
BalasHapusselalu mendukung Indonesia sampai darah penghabisan
BalasHapusmaju dan jaya INDONESIA
BalasHapusNKRI HARGA MATI
BalasHapus