NU DENGAN BANSER

Hubungan antara Banser dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Hubungan Banser dan Nahdlatul Ulama (NU)

Hubungan antara Banser dan NU sangat erat dan hierarkis, karena Banser (Barisan Ansor Serbaguna) merupakan salah satu badan otonom (banom) di bawah naungan GP Ansor (Gerakan Pemuda Ansor), yang mana GP Ansor sendiri adalah salah satu organisasi kepemudaan resmi dari Nahdlatul Ulama.

Untuk memahaminya secara detail, kita perlu melihat struktur organisasinya:

1. Nahdlatul Ulama (NU): Ini adalah induk organisasi. Sebagai organisasi induk, NU memiliki berbagai tingkatan kepengurusan dan lembaga-lembaga yang menaungi berbagai kegiatan, salah satunya adalah GP Ansor.

2. GP Ansor (Gerakan Pemuda Ansor): Ini adalah badan otonom NU yang secara khusus bergerak di bidang kepemudaan. GP Ansor menjadi wadah bagi pemuda NU untuk berorganisasi, mengembangkan diri, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan kebangsaan.

3. Banser (Barisan Ansor Serbaguna): Ini adalah satuan tugas (satgas) atau semi-militer dari GP Ansor. Banser bukanlah organisasi yang berdiri sendiri, melainkan merupakan sub-organisasi atau sayap dari GP Ansor. Dengan demikian, Banser secara otomatis berada di bawah naungan dan arahan langsung dari GP Ansor, dan pada akhirnya, juga di bawah NU.

Peran dan Fungsi Banser dalam Lingkungan NU

Banser memiliki peran dan fungsi spesifik yang sangat vital bagi NU:

• Pengamanan Kegiatan NU: Ini adalah fungsi utama Banser. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam setiap acara besar NU, seperti Muktamar (kongres tertinggi NU), istighotsah kubra, pengajian akbar, dan peringatan hari-hari besar Islam. Keberadaan mereka memastikan acara berjalan lancar dan aman.

• Aksi Kemanusiaan: Banser seringkali berada di garis depan dalam misi kemanusiaan. Mereka terlibat aktif dalam penanggulangan bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, atau tanah longsor. Anggotanya dilatih untuk sigap dan tangkas dalam membantu evakuasi, mendirikan posko, dan mendistribusikan bantuan.

• Penjaga Kebangsaan dan Pluralisme: Banser dikenal memiliki komitmen kuat dalam menjaga Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka seringkali menjadi garda terdepan dalam melawan kelompok-kelompok ekstremis, radikal, dan intoleran yang dianggap mengancam keberagaman dan keutuhan bangsa. Hal ini sejalan dengan ideologi NU yang menjunjung tinggi toleransi (tasamuh) dan moderasi (tawassuth).

• Penguatan Disiplin Organisasi: Sebagai sayap semi-militer, Banser memberikan pelatihan disiplin, fisik, dan mental kepada anggotanya. Ini tidak hanya berguna untuk tugas pengamanan, tetapi juga untuk membentuk karakter pemuda NU yang tangguh, militan, dan memiliki loyalitas tinggi terhadap organisasi.

Hierarki dan Komando

Secara struktur, Banser tunduk pada komando GP Ansor di setiap tingkatan, mulai dari pusat hingga ranting. Komando tertinggi ada di tangan Komandan Banser Pusat, yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum GP Ansor. Di bawahnya ada komandan-komandan Banser di tingkat wilayah, cabang, dan seterusnya. Setiap kegiatan Banser harus mendapatkan izin dan persetujuan dari pimpinan GP Ansor di tingkatnya masing-masing.

Secara sederhana, Banser adalah pasukan khusus GP Ansor, dan GP Ansor adalah sayap kepemudaan NU. Loyalitas Banser tidak hanya kepada GP Ansor, tetapi juga secara langsung kepada para ulama dan pimpinan NU sebagai induk organisasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Banser bukanlah entitas yang terpisah, melainkan bagian integral yang tak terpisahkan dari struktur NU, dengan peran khusus dalam menjaga keamanan, menjalankan misi kemanusiaan, dan membela nilai-nilai kebangsaan yang dianut oleh NU.