BERITA DAN INFORMASI TERKINI

Minggu, 21 September 2025

Biografi Nahdlatul Ulama (NU)

Biografi Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia, dari awal berdirinya hingga saat ini.

Biografi Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul Ulama (NU), yang berarti "Kebangkitan Ulama", adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia. Didirikan dengan tujuan untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) yang berlandaskan pada madzhab Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hambali, khususnya dalam bingkai budaya Indonesia.


Pendirian dan Latar Belakang

NU didirikan pada 31 Januari 1926 M (16 Rajab 1344 H) di Surabaya, Jawa Timur. Pendiriannya dipelopori oleh beberapa ulama terkemuka, dengan peran sentral oleh K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Latar belakang pendirian NU sangat terkait dengan situasi sosial dan politik pada masa itu:

  • Perkembangan Islam di Arab: Adanya gerakan Wahabisme di Arab Saudi yang mengancam tradisi Aswaja, termasuk praktik ziarah kubur dan penghormatan kepada para wali. Hal ini mendorong para ulama di Nusantara untuk membentuk sebuah wadah untuk menjaga tradisi mereka.

  • Kebutuhan untuk Melawan Kolonialisme: NU didirikan sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Belanda yang ingin memisahkan umat Islam dari ajaran agamanya.

  • Mempertahankan Tradisi Keagamaan: Para ulama merasa perlu untuk memiliki sebuah wadah formal untuk berdakwah, berorganisasi, dan melestarikan tradisi keilmuan pesantren yang telah lama berkembang.

Sejarah dan Perkembangan Awal

Setelah berdiri, NU segera menjadi kekuatan sosial dan politik yang signifikan.

  • Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan: Pada masa penjajahan Jepang, NU aktif dalam memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang. K.H. Hasyim Asy'ari mengeluarkan resolusi "Jihad" pada 22 Oktober 1945, yang mewajibkan setiap Muslim untuk melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tanggal ini kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

  • Partai Politik: Pada tahun 1952, NU menjadi partai politik dan berpartisipasi dalam Pemilihan Umum 1955, meraih suara yang signifikan. Namun, pada tahun 1984, NU kembali ke khittah (garis perjuangan) awalnya sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) dan tidak lagi terlibat langsung dalam politik praktis.

Ideologi dan Ajaran

Ideologi utama NU adalah Ahlussunnah wal Jama'ah dengan ciri-ciri:

  • Tawassuth (Moderat): Bersikap tengah-tengah, adil, dan tidak ekstrem dalam beragama.

  • Tasamuh (Toleran): Menghormati perbedaan, baik dalam pandangan keagamaan maupun sosial.

  • Tawazun (Seimbang): Menerapkan keseimbangan antara urusan duniawi dan ukhrawi.

  • I'tidal (Lurus dan Tegak): Bersikap lurus dan tidak menyimpang dari ajaran agama.

Dalam aspek hukum (fiqh), NU mengikuti madzhab Syafi'i, dan dalam teologi (aqidah) mengikuti madzhab Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi.

Struktur Organisasi dan Kepemimpinan

Struktur NU sangat hierarkis, dari tingkat pusat hingga ranting.

  • PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama): Berada di tingkat pusat, dipimpin oleh Rois Aam (pemimpin tertinggi) dan Ketua Umum PBNU.

  • PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama): Berada di tingkat provinsi.

  • PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama): Berada di tingkat kabupaten/kota.

  • MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama): Berada di tingkat kecamatan.

  • PRNU (Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama): Berada di tingkat desa/kelurahan.

Peran NU Hingga Saat Ini

Hingga saat ini, NU terus memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia:

  • Pendidikan: NU memiliki ribuan pondok pesantren, madrasah, dan universitas di seluruh Indonesia. Lembaga pendidikan NU, seperti Ma'arif NU dan Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU), telah melahirkan jutaan santri dan cendekiawan.

  • Kesehatan dan Sosial: NU aktif di bidang kesehatan melalui Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan mengelola rumah sakit, klinik, serta panti asuhan. NU juga memiliki lembaga ekonomi seperti Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) yang berupaya memberdayakan ekonomi umat.

  • Politik dan Kebangsaan: NU menjadi pilar penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila. Organisasi ini secara konsisten menyuarakan moderasi dan toleransi, serta menentang ekstremisme dan radikalisme.

Semoga informasi ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang biografi dan peran NU.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA

Total Tayangan Halaman

Translate

PETA

JAM

TANGGAL

BTemplates.com

GEMINI AI

Generator Blog Gemini AI

Generator Blog AI

Buat postingan blog instan menggunakan kekuatan Gemini AI.

SILAHKAN CARI DISINI

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Unggulan

NU DENGAN BANSER

Hubungan antara Banser dengan Nahdlatul Ulama (NU). Hubungan Banser dan Nahdlatul Ulama (NU) Hubungan antara Banser dan NU sangat erat dan h...

Pengikut

Popular Posts

Blog Archive