Yurike Sanger: Istri Ketujuh Presiden Soekarno

 Yurike Sanger: Istri Ketujuh Presiden Soekarno

Yurike Sanger, yang memiliki nama lengkap Yurike Sanger Soekarno, adalah salah satu istri dari Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Ia dikenal sebagai sosok yang dinikahi oleh Soekarno saat masih sangat muda dan kisahnya menjadi bagian penting dari narasi sejarah pribadi sang proklamator.

Latar Belakang dan Pertemuan dengan Soekarno

Yurike Sanger lahir pada 22 Mei 1945. Ia memiliki darah keturunan Jerman dan Manado. Sebelum menikah, ia dikenal sebagai seorang penyanyi. Pertemuan pertama Yurike dengan Soekarno terjadi pada tahun 1963, saat ia masih berstatus pelajar SMA. Saat itu, Yurike adalah anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika, sebuah kelompok yang bertugas menyambut tamu-tamu negara dengan mengenakan pakaian adat. Soekarno, yang melihatnya dalam sebuah acara kenegaraan, langsung terpikat oleh pesona Yurike yang tinggi semampai.

Karisma Soekarno berhasil menarik perhatian Yurike, dan hubungan mereka pun terjalin. Soekarno sering mengajak Yurike mengobrol dan bahkan mengantarnya pulang ke rumah, meskipun saat itu Yurike masih memiliki kekasih.

Pernikahan dan Kehidupan Rumah Tangga

Pernikahan Yurike Sanger dan Soekarno dilangsungkan pada 6 Agustus 1964 di kediaman Yurike. Pernikahan ini dilakukan secara Islam dan tidak diketahui oleh publik maupun istri-istri Soekarno yang lain. Saat menikah, Yurike baru berusia 19 tahun, sementara Soekarno berusia 63 tahun. Demi pernikahannya, Yurike yang semula beragama Kristen memutuskan menjadi mualaf.

Setelah menikah, Yurike tinggal di sebuah rumah yang diberikan oleh Soekarno di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Selama pernikahannya, Yurike tidak banyak tampil di publik dan lebih memilih berada di balik layar, berbeda dengan beberapa istri Soekarno lainnya.

Perceraian dan Kehidupan Pasca-Pernikahan

Hubungan rumah tangga mereka tidak berlangsung lama. Pada tahun 1968, dalam kondisi Soekarno yang secara politik mulai terpinggirkan dan menjadi tahanan rumah, ia menyarankan Yurike untuk meminta cerai. Alasan di balik perceraian ini adalah Soekarno tidak ingin Yurike ikut menanggung kesulitan hidup bersamanya.

Setelah bercerai dari Soekarno, Yurike menikah lagi dan pindah ke Amerika Serikat. Meskipun demikian, ia tetap menyimpan kenangan manis tentang Soekarno dan menjaga hubungan baik. Yurike Sanger meninggal dunia di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat, pada 17 September 2025, di usia 80 tahun. Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker payudara.