DAFTAR KEKAYAAN PEJABAT NEGARA TAHUN 2025

DAFTAR KEKAYAAN PEJABAT NEGARA TAHUN 2025

Informasi ini biasanya bersumber dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Daftar Kekayaan Pejabat Indonesia

Berikut adalah rangkuman dari beberapa laporan media mengenai kekayaan pejabat yang menjadi sorotan publik:

1. Rusdi Kirana (Anggota DPR)

• Jumlah Kekayaan: Sekitar Rp2,6 triliun.

• Jenis Aset: Sebagian besar kekayaannya berasal dari investasi berupa surat berharga senilai Rp2,17 triliun. Ia juga memiliki aset tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi.

• Keterangan: Rusdi Kirana, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pendiri maskapai Lion Air, tercatat sebagai salah satu anggota DPR terkaya.

2. Puan Maharani (Ketua DPR)

• Jumlah Kekayaan: Rp552,9 miliar.

• Jenis Aset: LHKPN Puan Maharani mencatat asetnya meliputi tanah dan bangunan, alat transportasi, surat berharga, serta kas dan setara kas. Aset tanah dan bangunannya tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Gianyar, dan Depok.

• Keterangan: Sebagai Ketua DPR, kekayaannya seringkali menjadi perbandingan dengan pejabat publik lainnya.

3. Ahmad Sahroni (Anggota DPR)

• Jumlah Kekayaan: Sekitar Rp328,9 miliar.

• Jenis Aset: Asetnya didominasi oleh tanah dan bangunan (sekitar Rp139,5 miliar), surat berharga (sekitar Rp107,7 miliar), dan kas (sekitar Rp78,3 miliar). Ia juga memiliki koleksi mobil mewah senilai puluhan miliar rupiah.

• Keterangan: Dikenal sebagai "Sultan Priok", kekayaannya sering diekspos media dan media sosial, terutama karena gaya hidupnya.

4. Misbakhun (Anggota DPR)

• Jumlah Kekayaan: Sekitar Rp41,68 miliar.

• Jenis Aset: Asetnya paling banyak berupa 25 aset tanah dan bangunan senilai Rp13,62 miliar yang tersebar di beberapa kota. Ia juga memiliki surat berharga senilai Rp16,62 miliar dan kas.

5. Sihar P.H. Sitorus (Anggota DPR)

• Jumlah Kekayaan: Sekitar Rp762,7 miliar.

• Jenis Aset: Sebagai pengusaha, sebagian besar kekayaannya berasal dari berbagai perusahaan dan investasi. Data detail mengenai jenis asetnya bisa dilihat di LHKPN yang dilaporkan.

6. Trinovi Khairani (Anggota DPR)

• Jumlah Kekayaan: Rp358,15 juta.

• Jenis Aset: Aset yang dilaporkan termasuk satu unit rumah senilai Rp60 juta dan sepeda motor Honda CRF.

• Keterangan: Media menyoroti kekayaannya yang paling rendah dibandingkan anggota dewan lainnya.

7. Widiyanti Putri Wardhana (Menteri Pariwisata)

• Total Kekayaan: Rp5,43 triliun.

• Rincian Aset: Laporan LHKPN per 31 Oktober 2024 menunjukkan bahwa kekayaannya didominasi oleh surat berharga senilai Rp5,07 triliun. Selain itu, ia juga memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp152,02 miliar, alat transportasi dan mesin senilai Rp19,46 miliar, serta aset lainnya berupa kas dan harta bergerak.

• Sorotan Media: Widiyanti disebut-sebut sebagai menteri terkaya di Kabinet Merah Putih.

8. Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan)

• Total Kekayaan: Rp2,44 triliun.

• Rincian Aset: Kekayaannya sebagian besar berasal dari surat berharga senilai Rp1,96 triliun dan 48 bidang tanah dan bangunan senilai Rp143,1 miliar. Ia juga melaporkan kepemilikan beberapa kendaraan, termasuk mobil mewah.

• Sorotan Media: Kekayaannya yang melimpah, terutama dari aset properti dan surat berharga, sering menjadi perbincangan.

9. Rusdi Kirana (Anggota DPR)

• Total Kekayaan: Sekitar Rp2,6 triliun.

• Rincian Aset: Pendiri Lion Air ini melaporkan sebagian besar hartanya dalam bentuk surat berharga senilai Rp2,17 triliun.

• Sorotan Media: Sebagai anggota legislatif, ia konsisten menjadi salah satu yang paling kaya dan kekayaannya seringkali dikaitkan dengan kiprahnya di dunia bisnis.

10. Raffi Ahmad (Utusan Khusus Presiden)

• Total Kekayaan: Rp1,03 triliun.

• Rincian Aset: Aktor dan pengusaha ini memiliki kekayaan yang bersumber dari berbagai aset, termasuk tanah dan bangunan senilai Rp737 miliar. Ia juga memiliki harta bergerak lainnya.

• Sorotan Media: Kekayaannya yang besar, terutama sebagai figur publik yang beralih menjadi pejabat, mendapat perhatian luas di media sosial.

Penting untuk diingat bahwa data ini berasal dari LHKPN yang dilaporkan oleh pejabat itu sendiri kepada KPK dan diverifikasi. Kekayaan yang tertera adalah nilai yang dilaporkan, yang bisa berbeda dari nilai pasar sesungguhnya.