10 SEBAB TERJADINYA PERSELINGKUHAN DAN MENGATASINYA
Berikut adalah penjelasan mengenai 10 sebab orang selingkuh, sebab-akibat, serta cara mengatasinya.
10 Sebab Seseorang Melakukan Perselingkuhan dalam Pandangan Agama
Menurut banyak ustaz dan kajian agama, perselingkuhan terjadi bukan hanya karena kesempatan, tetapi juga karena adanya kelemahan iman dan hati. Berikut adalah beberapa sebab utamanya:
Iman yang Lemah: Ini adalah akar dari segala perbuatan maksiat. Ketika seseorang jauh dari Allah, nilai-nilai agama menjadi luntur. Hati yang kosong dari ketaatan akan mudah terisi oleh hawa nafsu dan bisikan setan.
Kurangnya Rasa Syukur: Tidak mensyukuri pasangan yang dimiliki adalah awal dari keinginan mencari yang lain. Ketika seseorang hanya melihat kekurangan pasangannya dan membandingkannya dengan orang lain, ia akan merasa tidak puas.
Hawa Nafsu yang Tidak Terkendali: Manusia memiliki hawa nafsu, tetapi agama mengajarkan untuk mengendalikannya. Perselingkuhan terjadi ketika seseorang mengikuti hawa nafsu tanpa memikirkan batasan dan dosa.
Minimnya Komunikasi: Ketika pasangan tidak lagi bisa berbagi cerita, masalah, atau perasaan, terjadi kesenjangan emosional. Kesenjangan ini sering kali diisi oleh orang ketiga yang dianggap lebih "nyambung" atau "mengerti."
Hilangnya Romantisme dan Perhatian: Hubungan yang hambar dan tanpa perhatian dapat membuat seseorang merasa kesepian. Ia akan mencari validasi dan perhatian dari luar, yang berpotensi menjadi perselingkuhan.
Pendidikan Agama yang Kurang: Seseorang yang tidak memahami batasan-batasan dalam Islam, seperti tidak boleh berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, akan lebih mudah terjerumus dalam perselingkuhan.
Dampak Lingkungan dan Pergaulan: Lingkungan pergaulan yang tidak baik, di mana perselingkuhan dianggap hal biasa, bisa memengaruhi seseorang untuk ikut melakukannya.
Masalah Ekonomi: Tekanan ekonomi bisa menjadi sumber stres yang membuat salah satu pihak merasa tidak dihargai. Ini bisa memicu pencarian "pelarian" yang pada akhirnya berujung pada perselingkuhan.
Dendam atau Sakit Hati: Terkadang, perselingkuhan dilakukan sebagai bentuk balas dendam karena merasa disakiti atau dikhianati oleh pasangan. Ini adalah cara yang salah untuk menyelesaikan masalah.
Tidak Takut Dosa: Seseorang yang tidak memiliki rasa takut akan dosa dan azab Allah SWT, serta tidak memikirkan konsekuensi akhirat, akan lebih berani melakukan perbuatan terlarang, termasuk perselingkuhan.
Sebab Akibat Perselingkuhan
Perselingkuhan tidak hanya menyakiti dua orang, tetapi juga menimbulkan efek domino yang merusak banyak hal:
Hancurnya Hubungan Keluarga: Kepercayaan akan hilang, dan fondasi pernikahan runtuh. Jika ada anak, mereka akan menjadi korban emosional yang merasakan dampak terbesar dari kehancuran hubungan orang tuanya.
Dampak Psikologis yang Berat: Korban perselingkuhan akan mengalami trauma, depresi, dan rasa cemas yang mendalam. Pelaku pun tidak lepas dari rasa bersalah dan penyesalan.
Konflik dan Kekerasan: Perselingkuhan sering kali berujung pada pertengkaran hebat, bahkan kekerasan fisik.
Cara Mengatasi dan Mencegah Perselingkuhan
Mengatasi perselingkuhan membutuhkan kerja sama dari kedua belah pihak dan juga upaya pribadi yang kuat.
Perkuat Iman dan Hubungan dengan Tuhan: Cara paling fundamental adalah kembali ke ajaran agama. Shalat, membaca Al-Qur'an, dan kajian agama bisa memperkuat benteng iman dari godaan.
Tingkatkan Komunikasi: Saling terbuka dan jujur adalah kunci. Jangan biarkan masalah menumpuk. Bicarakan setiap hal, baik yang menyenangkan maupun yang mengganjal.
Perbaharui Komitmen: Ingat kembali janji suci pernikahan. Selalu tanamkan dalam hati bahwa pasangan adalah satu-satunya, dan terus ingatkan diri akan tujuan hidup berumah tangga.
Perbaiki Kualitas Hubungan: Lakukan kegiatan bersama yang memperkuat ikatan emosional, seperti berlibur, beribadah bersama, atau sekadar menonton film bersama.
Minta Bantuan Profesional: Jika masalah sudah terlalu kompleks, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor pernikahan atau ustaz yang kompeten. Mereka bisa memberikan pandangan objektif dan solusi yang tepat.
Dengan memahami sebab-sebabnya dan melakukan langkah-langkah pencegahan, kita bisa membangun hubungan yang lebih kuat dan terhindar dari perbuatan yang merusak.
0 comments:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA