ILMU TEKNIK DAN HOT NEWS

adsense

Minggu, 07 September 2025

Kerugian Besar yang Dialami Para Presiden RI

Kerugian Besar yang Dialami Para Presiden RI

Berikut adalah ringkasan kerugian besar yang dialami oleh setiap presiden, termasuk dampak ekonomi dan politik, serta respons rakyat.

1. Soekarno

  • Kerugian: Terjadinya hiperinflasi besar-besaran pada tahun 1965, mencapai puncaknya hingga lebih dari 600%. Ini menyebabkan harga kebutuhan pokok melonjak tajam dan daya beli masyarakat anjlok.

  • Bidang: Ekonomi.

  • Tanggapan Rakyat: Masyarakat menderita kelaparan dan kesulitan ekonomi yang parah. Ketidakpuasan ini memicu demonstrasi besar-besaran, terutama dari kalangan mahasiswa dan kelompok anti-komunis, yang kemudian dikenal sebagai Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat).

  • Langkah Presiden: Mengeluarkan kebijakan Sanering (pemotongan nilai mata uang) untuk menekan inflasi, namun langkah ini tidak efektif dan justru memperburuk kondisi ekonomi.

2. Soeharto

  • Kerugian: Krisis Moneter 1997-1998 yang menyebabkan nilai tukar rupiah anjlok dari Rp 2.400 menjadi sekitar Rp 16.000 per dolar AS. Banyak perusahaan gulung tikar, pengangguran melonjak, dan harga-harga melambung.

  • Bidang: Ekonomi.

  • Tanggapan Rakyat: Krisis ini memicu kerusuhan sosial, penjarahan, dan gerakan reformasi besar-besaran dari mahasiswa dan rakyat. Gerakan ini menuntut Soeharto untuk mundur dari jabatannya.

  • Langkah Presiden: Soeharto mengambil langkah-langkah darurat, termasuk meminta bantuan IMF, namun tekanan politik dan sosial yang kuat akhirnya memaksanya untuk mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada 21 Mei 1998.

3. B.J. Habibie

  • Kerugian: Lepasnya Timor Timur dari wilayah Republik Indonesia melalui referendum pada tahun 1999. Hal ini mengakibatkan kehilangan wilayah dan menimbulkan kerusuhan serta pelanggaran hak asasi manusia.

  • Bidang: Politik dan teritorial.

  • Tanggapan Rakyat: Keputusan Habibie untuk memberikan pilihan referendum kepada rakyat Timor Timur menuai pro dan kontra. Sebagian besar kalangan militer dan nasionalis menganggapnya sebagai kerugian besar bagi kedaulatan bangsa, sementara yang lain melihatnya sebagai langkah demokratis.

  • Langkah Presiden: Mengambil keputusan sulit untuk menggelar jajak pendapat sebagai respons terhadap tekanan internasional, terutama dari PBB. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memperbaiki citra Indonesia pasca-Orde Baru.

4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

  • Kerugian: Konflik dengan DPR yang memuncak pada dikeluarkannya Memorandum I dan Memorandum II, yang berujung pada pemakzulan dirinya. Kondisi ini menyebabkan ketidakstabilan politik yang luar biasa dan membuat Gus Dur kehilangan dukungan.

  • Bidang: Politik.

  • Tanggapan Rakyat: Gus Dur memiliki pendukung setia dari kalangan sipil, namun ketegangan dengan parlemen membuatnya sering dianggap kontroversial. Pendukungnya sempat melakukan protes di jalan-jalan setelah pemakzulan.

  • Langkah Presiden: Mencoba melawan pemakzulan dengan mengeluarkan dekrit presiden, namun dekrit tersebut ditolak oleh TNI dan Polri. Ia akhirnya turun dari jabatan setelah disidang oleh Sidang Paripurna MPR.

5. Megawati Soekarnoputri

  • Kerugian: Serangan Bom Bali I pada 12 Oktober 2002. Peristiwa terorisme ini merenggut 202 nyawa, mayoritas wisatawan asing. Kerugian ekonomi mencapai jutaan dolar AS, terutama di sektor pariwisata.

  • Bidang: Keamanan dan pariwisata.

  • Tanggapan Rakyat: Rakyat Indonesia dan dunia internasional terkejut dan marah atas serangan tersebut. Terjadi ketakutan dan kepanikan massal, serta penurunan drastis jumlah turis yang berkunjung ke Bali.

  • Langkah Presiden: Mengambil langkah tegas dengan menerbitkan Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Langkah ini menjadi dasar hukum bagi aparat untuk memburu dan menindak para pelaku teror.

6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

  • Kerugian: Banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi, bahkan dari lingkungan partainya sendiri. Hal ini merusak citra pemerintah yang semula mengusung visi pemberantasan korupsi.

  • Bidang: Hukum dan politik.

  • Tanggapan Rakyat: Kasus-kasus ini memicu sentimen negatif dan kekecewaan publik. Media massa dan aktivis anti-korupsi gencar mengkritik pemerintah.

  • Langkah Presiden: Menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada aparat penegak hukum, termasuk KPK. Namun, langkah ini sering dianggap kurang tegas oleh publik.

7. Joko Widodo (Jokowi)

  • Kerugian: Wabah Pandemi COVID-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan ekonomi besar-besaran. Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi, jutaan orang kehilangan pekerjaan, dan sektor bisnis terpuruk.

  • Bidang: Kesehatan dan ekonomi.

  • Tanggapan Rakyat: Awalnya, penanganan pandemi menuai kritik dan ketidakpercayaan publik karena minimnya informasi. Namun, seiring waktu, pemerintah mendapatkan dukungan karena langkah-langkah yang diambil.

  • Langkah Presiden: Membentuk Satgas Penanganan COVID-19 dan meluncurkan program-program bantuan sosial dan stimulus ekonomi untuk membantu masyarakat dan pelaku usaha.

8. Prabowo Subianto (Terpilih)

  • Kerugian: Hingga saat ini, belum ada kerugian besar yang bisa dinilai dari kepemimpinannya sebagai presiden karena ia belum resmi menjabat. Tantangan utama yang akan dihadapinya adalah menjaga stabilitas ekonomi dan melanjutkan pembangunan yang telah berjalan.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA

Total Tayangan Halaman

Translate

PETA

JAM

TANGGAL

BTemplates.com

GEMINI AI

SILAHKAN CARI DISINI

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Unggulan

DASAR BELA DIRI

 DASAR BELA DIRI Berlatih bela diri untuk pertahanan diri memang sangat penting. Berikut adalah tutorial bela diri yang fokus pada efektivit...

Pengikut

Popular Posts

Blog Archive