BERITA DAN INFORMASI TERKINI

Rabu, 17 September 2025

BI-RATE DI PANGKAS

Berita terbaru mengenai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan BI-Rate.

Berita Terbaru Mengenai Pemangkasan BI-Rate

Bank Indonesia (BI) kembali mengambil keputusan signifikan dengan memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) tanggal 17 September 2025. Keputusan ini merupakan pemangkasan kelima kalinya yang dilakukan BI sepanjang tahun 2025. Pemangkasan ini juga berbeda dengan konsensus pasar yang memprediksi suku bunga akan tetap di level 5%.



Alasan di Balik Kebijakan Moneter yang Akomodatif

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2025 tercatat sebesar 5,12% (yoy), pertumbuhannya masih belum merata. Selain itu, penyaluran kredit perbankan juga melambat. Dengan menurunkan suku bunga, BI berharap dapat mendorong konsumsi dan investasi, serta meningkatkan likuiditas di pasar uang dan perbankan.

Dampak Pemangkasan Suku Bunga

  • Perekonomian: Kebijakan ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dengan membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah bagi dunia usaha dan masyarakat. BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan berada di atas titik tengah proyeksi BI, yaitu 4,6%-5,4%.

  • Inflasi: Meskipun suku bunga diturunkan, BI tetap optimistis bahwa inflasi akan terkendali. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2025 tercatat rendah di angka 2,12% (yoy), dan BI meyakini inflasi 2025 dan 2026 akan tetap dalam kisaran target 2,5% ± 1%.

  • Pasar: Reaksi pasar, seperti terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), cukup positif. IHSG sempat menembus angka 8.000 setelah pengumuman tersebut, menunjukkan optimisme investor terhadap langkah BI.

Kebijakan Komplementer

Selain memangkas BI-Rate, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,5%. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat transmisi kebijakan moneter, mendorong pertumbuhan kredit, dan memastikan stabilitas rupiah.

Langkah-langkah yang diambil BI menunjukkan sikap yang proaktif dalam merespons kondisi ekonomi domestik, dengan tetap mempertimbangkan dinamika global.

Dampak Pemangkasan BI-Rate terhadap Sektor Keuangan dan Investasi

Pemangkasan BI-Rate memiliki efek domino yang dapat memengaruhi berbagai sektor, terutama di bidang keuangan dan investasi. Berikut adalah beberapa dampaknya:

1. Sektor Perbankan

Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia biasanya akan diikuti oleh penurunan suku bunga pinjaman di perbankan. Ini membuat biaya pinjaman bagi nasabah individu dan korporasi menjadi lebih murah, sehingga diharapkan dapat mendorong permintaan kredit dan meningkatkan penyaluran kredit. Hal ini pada gilirannya akan memacu aktivitas ekonomi. Namun, pemangkasan BI-Rate juga dapat menekan margin keuntungan bank karena suku bunga simpanan juga akan cenderung turun.

2. Pasar Modal

Pemangkasan BI-Rate seringkali menjadi sentimen positif bagi pasar saham (IHSG). Suku bunga yang lebih rendah membuat investasi di instrumen berisiko tinggi seperti saham menjadi lebih menarik dibandingkan dengan instrumen pendapatan tetap seperti obligasi dan deposito. Hal ini dapat mendorong aliran dana masuk ke pasar saham dan meningkatkan harga saham. Selain itu, perusahaan yang memiliki banyak utang (leveraged companies) akan diuntungkan karena biaya bunga pinjaman mereka berkurang.

3. Properti dan Otomotif

Sektor properti dan otomotif sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Penurunan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) akan membuat cicilan bulanan lebih terjangkau bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan penjualan di kedua sektor ini.

4. Obligasi dan Deposito

Bagi investor yang berinvestasi di instrumen pendapatan tetap, pemangkasan BI-Rate memiliki dampak sebaliknya. Penurunan suku bunga acuan akan menurunkan imbal hasil obligasi dan suku bunga deposito, sehingga mengurangi daya tarik instrumen-instrumen ini. Banyak investor mungkin akan beralih ke instrumen lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham atau reksa dana.

Dengan memahami dampak ini, Anda bisa lebih siap dalam menyusun strategi investasi Anda. 



Share:

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA

Total Tayangan Halaman

Translate

PETA

JAM

TANGGAL

BTemplates.com

GEMINI AI

Generator Blog Gemini AI

Generator Blog AI

Buat postingan blog instan menggunakan kekuatan Gemini AI.

SILAHKAN CARI DISINI

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Unggulan

Perombakan Kabinet Presiden Prabowo

Perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari ini, Rabu, 17 September 2025. Perombakan Kabinet Presiden Prabowo...

Pengikut

Popular Posts

Blog Archive