Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memang menyindir kepala daerah yang tidak hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Ketersediaan Pangan se-Sumatera Barat yang diadakan di Auditorium Gubernur Sumbar pada Selasa, 16 September 2025.
Mentan Amran menyebutkan pentingnya rakor ini karena program ketahanan pangan menjadi prioritas Presiden. Ia bahkan mengatakan, "Jangan mimpi akan mengubah daerah. Jangan mimpi mengubah rakyatnya kalau diundang saja tidak datang."
Salah satu kepala daerah yang disindir secara langsung adalah Bupati Solok, yang diketahui tidak hadir dalam rakor tersebut. Mentan juga menyinggung alokasi 2.000 hektar kopi di Solok dan berpesan kepada Gubernur agar bisa memberikan target besar kepada kabupaten/kota. Menurutnya, kepala daerah yang "petarung" akan diberikan anggaran lebih.
Selain itu, dalam rakor tersebut, Amran juga menyampaikan beberapa hal penting, seperti:
Pemerintah menargetkan swasembada pangan dalam waktu dekat.
Cadangan beras nasional saat ini mencapai 4,2 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah Bulog.
Pemerintah juga berfokus pada hilirisasi komoditas pertanian, seperti gambir di Sumbar.
Sektor pertanian mencatat pertumbuhan PDB tertinggi sebesar 10,55%.
Rakor ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk mempercepat swasembada pangan dan membutuhkan sinergi yang kuat antara pusat dan daerah.
0 comments:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA