Aksi Demo Ojek Online (Ojol) Hari Ini
Jakarta, 17 September 2025 - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas dan asosiasi, termasuk Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA), menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik vital di Jakarta. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang menuntut perhatian pemerintah terhadap isu-isu yang mereka hadapi.
Lokasi dan Peserta Aksi:
Aksi demo terpusat di tiga lokasi utama, yaitu Istana Kepresidenan, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI. Massa yang berpartisipasi diperkirakan mencapai ribuan orang, termasuk di antaranya kurir daring dan mahasiswa dari BEM UI yang turut bergabung sebagai bentuk solidaritas. Kepolisian Metro Jakarta Pusat mengerahkan ribuan personel gabungan untuk mengawal aksi agar berjalan tertib dan damai.
Tuntutan Utama Driver Ojol: Para peserta demo menyuarakan tujuh tuntutan utama yang ditujukan kepada pemerintah dan pihak aplikator. Tuntutan-tuntutan tersebut adalah:
Memasukkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
Menetapkan potongan komisi aplikator maksimal sebesar 10% sebagai "harga mati".
Menerapkan regulasi yang jelas mengenai tarif pengantaran barang dan makanan.
Melakukan audit investigatif terhadap potongan 5% yang dinilai merugikan para pengemudi.
Menghapus fitur dan program yang dianggap merugikan pengemudi, seperti "Aceng", "Slot", "Multi Order", dan "Member Berbayar".
Mendesak pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
Meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang menyebabkan dua pengemudi ojol meninggal dunia.
Dampak pada Lalu Lintas dan Layanan: Aksi demonstrasi ini mengakibatkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional di sekitar lokasi demo, terutama di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Medan Merdeka Barat. Polisi mengimbau masyarakat untuk menghindari area-area tersebut dan mencari jalur alternatif.
Sebagai bentuk solidaritas, sebagian besar pengemudi ojol secara serentak mematikan aplikasi mereka (off-bid) sehingga menyebabkan kelumpuhan layanan transportasi online di beberapa wilayah Ibu Kota. Hal ini berdampak pada pengguna yang harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan driver. Meskipun demikian, dilaporkan bahwa masih banyak pengemudi yang memilih untuk tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Aksi ini merupakan puncak dari berbagai demonstrasi sebelumnya yang menuntut perbaikan hubungan industrial antara pengemudi dan pihak aplikator.
0 comments:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA