Demonstrasi besar-besaran di Indonesia tidak berhenti setelah tanggal 30 Agustus 2025. Gelombang protes terus berlanjut hingga September 2025 dengan eskalasi dan tuntutan yang meluas.
Berikut adalah ringkasan lengkap dan detail mengenai demonstrasi yang terjadi setelah 25-30 Agustus 2025:
Perkembangan Tuntutan dan Aktor Aksi
Demonstrasi yang awalnya dipicu oleh kekecewaan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR dan pernyataan kontroversial dari beberapa anggota parlemen, kemudian berubah menjadi gerakan yang lebih besar.
Pemicu Baru: Kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi, memicu kemarahan publik yang lebih besar. Hal ini menggeser fokus tuntutan dari isu DPR menjadi tuntutan reformasi total Polri dan keadilan bagi korban kekerasan aparat.
Aktor Aksi yang Meluas: Aksi yang semula didominasi oleh perorangan, pelajar, dan mahasiswa, kemudian diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas ojek online yang menuntut keadilan bagi rekan mereka, serta serikat buruh dengan tuntutan terkait ketenagakerjaan.
Solidaritas Internasional: Gelombang protes ini bahkan meluas ke luar negeri, dengan adanya aksi solidaritas di beberapa negara seperti Malaysia, Jerman, Australia, Amerika Serikat, dan Belanda.
Kronologi Aksi Setelah 30 Agustus 2025
1 September 2025
Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR berlangsung tertib. Massa dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa, menuntut pembentukan tim investigasi independen untuk kasus Affan Kurniawan. Aksi ini menunjukkan adanya koordinasi yang lebih baik dari para demonstran.
4 September 2025
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali turun ke jalan. Tuntutan mereka meluas, mencakup:
Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.
Menolak pajak untuk rakyat kecil.
Evaluasi anggaran DPR.
Audit BUMN.
Perombakan Kabinet Merah Putih.
Pembebasan demonstran yang ditahan.
17 September 2025
Ribuan pengemudi ojek online dan mahasiswa kembali berencana menggelar aksi demonstrasi di depan DPR RI. Tuntutan mereka spesifik terkait hak-hak pengemudi ojek online, seperti:
RUU Transportasi Online segera masuk Prolegnas.
Potongan aplikator maksimal 10%.
Hapus program aplikator yang merugikan.
Kapolri mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.
22 September 2025
Aksi demonstrasi masih terjadi di Jakarta, dengan dua titik aksi utama yang dijaga ketat oleh ribuan personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov Jakarta.
Dampak dan Respon
Reaksi Pemerintah: Presiden melakukan perombakan kabinet yang berujung pada pencopotan beberapa menteri, termasuk Menteri Keuangan.
Reaksi Parlemen: Beberapa anggota DPR yang dianggap bermasalah dinonaktifkan oleh partainya. Tunjangan anggota DPR juga dicabut sebagai respon atas gelombang protes.
Korban Jiwa: Selain kasus Affan Kurniawan, beredar informasi tentang kematian Rheza Sendy Pratama pada 30 Agustus 2025, yang menambah daftar korban jiwa dalam rangkaian demonstrasi ini.
Gelombang demonstrasi ini menunjukkan akumulasi kemarahan masyarakat terhadap berbagai isu, mulai dari masalah ekonomi dan kesejahteraan, kinerja pemerintah dan DPR, hingga penegakan hukum. Peristiwa ini mencerminkan dinamika sosial dan politik yang sangat kompleks di Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA