Angkatan Darat (TNI-AD)
TNI Angkatan Darat fokus pada kekuatan darat yang mobile dan mematikan.
Tank Tempur Utama (Main Battle Tank):
Leopard 2A4+/RI: Diakuisisi dari Jerman. Jumlah Leopard 2A4+ sebanyak 42 unit dan Leopard 2RI sebanyak 61 unit.
FV101 Scorpion: Jumlah 58 unit.
Tank Medium Harimau: Produksi bersama antara Indonesia dan Turki. 18 unit telah dipesan dan akan terus ditingkatkan.
Kendaraan Lapis Baja:
APS-3 Anoa: Varian Panser buatan PT Pindad. Terdapat 426 unit dengan berbagai varian (APC, Mortar Carrier, dll.).
Komodo: Kendaraan serang ringan buatan PT Pindad.
VAB Mk.3: Kendaraan APC buatan Perancis.
Artileri, Peluncur Rudal, dan Roket:
Meriam Self-Propelled Caesar 155mm: Jumlah 36 unit.
Meriam Tarik KH-179 155mm: Jumlah 150 unit.
Meriam Tarik FH-2000 155mm: Jumlah 4 unit.
Roket Astros II MLRS: Jumlah 63 unit.
Helikopter:
AH-64E Apache Guardian: Helikopter serang canggih. Jumlah 8 unit.
Bell 412EP/EPI: Helikopter serba guna.
Mi-17 Hip: Helikopter angkut.
Eurocopter Fennec AS550: Helikopter serang ringan.
Angkatan Laut (TNI-AL)
TNI Angkatan Laut berfokus pada kekuatan maritim dengan kapal perang dan sistem senjata modern.
Kapal Perang (KRI):
Fregat: KRI Ahmad Yani (kelas Van Speijk), KRI I Gusti Ngurah Rai (kelas Martadinata).
Korvet: KRI Diponegoro (kelas Sigma), KRI Fatahillah (kelas Fatahillah).
Kapal Cepat Rudal (KCR): KRI Sampari (kelas Sampari), KRI Kerambit (kelas Klewang), KRI Kapak (kelas Kerambit), KRI Panah (kelas Kerambit). KCR dengan teknologi siluman terus dikembangkan.
Kapal Selam:
Kelas Cakra: KRI Cakra (401), KRI Nanggala (402).
Kelas Nagapasa: KRI Nagapasa (403), KRI Ardadedali (404), KRI Alugoro (405).
Pesawat Udara (Pusat Penerbangan Angkatan Laut):
Pesawat Patroli Maritim CN-235MPA: Sekitar 5 unit.
Helikopter Anti-Kapal Selam (AKS) Panther AS565: Helikopter serang.
Helikopter Angkut Udara: Berbagai jenis helikopter.
Marinir: Memiliki kekuatan infanteri dan kendaraan amfibi, seperti Tank Amfibi BMP-3F dan Kapa K-61.
Angkatan Udara (TNI-AU)
TNI Angkatan Udara berfokus pada dominasi udara dengan teknologi aviasi mutakhir.
Pesawat Tempur:
Dassault Rafale: Indonesia telah memesan 42 unit pesawat tempur canggih ini.
F-16 Fighting Falcon: Berbagai varian F-16 C/D dan A/B. Jumlahnya mencapai 33 unit.
Su-27/30 Flanker: Pesawat tempur superioritas udara. Jumlahnya 16 unit (5 Su-27 dan 11 Su-30).
T-50i Golden Eagle: Pesawat latih tempur supersonik. Jumlahnya 16 unit.
Pesawat Angkut dan Latih:
C-130 Super Hercules: Pesawat angkut berat. Indonesia dijadwalkan menerima beberapa unit A-400M pada tahun 2025.
CN-295, C-212: Pesawat angkut taktis.
KT-1B Wong Bee: Pesawat latih dasar.
Helikopter:
AH-64 Apache Guardian (milik TNI-AD, tetapi dapat beroperasi dengan TNI-AU).
H225M Caracal: Helikopter angkut serba guna.
Sistem Pertahanan Udara:
Rudal QW-3, Rudal Starstreak: Rudal anti-serangan udara.
Rudal Mistral, Rudal NASAMS: Sistem pertahanan udara jarak pendek dan menengah.
Drone (UAV):
Anka UAV MALE: Pesawat tanpa awak berdaya tahan lama dari Turki. Indonesia akan mengakuisisi 12 unit.
Perlu diingat bahwa daftar ini adalah ringkasan dari informasi publik yang tersedia. Jumlah dan jenis alutsista dapat berubah seiring berjalannya waktu, sejalan dengan proses modernisasi dan pengadaan yang terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA